Senin, 30 Mei 2011

My May

Yup, hari ini adalah dua hari terakhir sebelum bulan Mei ini berakhir.  Banyak sekali pelajaran hidup buat saya di bulan Mei ini. Post kali ini bukan curhat (curahan hati), untuk sharing pengalaman saja. 

Berawal ketika Ibu menghubungi saya, untuk meminjam tabungan saya, guna keperluan dirumah.  Berhubung saya masih 3 bulan bekerja, saya baru menabung sedikit dari penghasilan saya. Namun saya tidak ingin mengecewakan Ibu saya, saya akan tetap membantu keluarga saya.  Dengan optimis, saya memberikan 75% penghasilan saya bulan April plus tabungan saya ke Ibu. Saya merasa yakin masih dapat 'hidup' satu bulan ke depan, dengan uang yang ada ditangan saya 25% dari penghasilan saya.  Serta karena saya yakin, uang saya yang dipinjam adik guna pembayaran sebuah pelatihan akan dikembalikan pada bulan Mei ini dari uang beasiswa.  Saya harus membayar kosan, saya harus makan, saya harus membeli pulsa dan saya masih harus membeli keperluan wanita. Dan semua prediksi saya untuk satu bulan ke depan salah besar.  Uang beasiswa adik tidak turun sampai bulan Mei, saya harus membayar kosan dan saya  juga harus makan.  Uang saya abis di tengah bulan Mei, dan kesalahan terbesar saya, saya tidak mendengarkan Mas Krisna untuk tidak shopping, dan ini lah salah satu sifat buruk saya,selalu shopping setiap bulan. Di akhir bulan saya benar-benar tidak mempunyai uang, uang kosan pun dipinjemin Mas Krisna. Dan gaji yang saya andalkan untuk turun tgl 27 Mei pun tidak kunjung turun, sampai menyebabkan saya batal pulang ke Bandung, harus menunggu 2 hari lagi. Sabtu-minggu untuk pertama kali, saya menangis ketika makan, nasi+gorengan+krupuk, hari berikutnya nasi+indomie.  Yah, itulah hidup sebagai perantau di ibu kota. Mungkin bagi sebagian orang masih bisa meminta orang tua dan keluarganya mampu, tapi saya mau mandiri dan akan tetap bertahan.  Banyak pelajaran yang saya pahami dari semuanya, untuk lebih berhemat, terbuka dengan keluarga masalah keuangan dan lebih menghargai uang.  

Cukup 2 hari yang lalu saya menangis, sekarang saya mau bangkit dan tetap menjalani yang terbaik, "abis gelap terbit lah terang" . 

Tetap bersyukur masih diberi kesehatan dan masih bisa makan, masih banyak orang diluar sana lebih menderita dari saya.  Terima Kasih Tuhan Yesus Kristus, tetap percaya dengan jalan-Mu yang terbaik untuk ku. 

Jumat, 15 April 2011

Kasih Ibu Sepanjang Masa

Inilah ibuku tersayang,  Retnodiati Caecilia.  Beliau sekarang sudah berumur setengah abad, masih sehat dan cantik.

Ibuku adalah Idolaku.  Ibu ditinggal Bapak kurang lebih sudah 14 tahun, dan menurut saya, ibuku adalah single parent terhebat yang pernah saya tahu.  Tepatnya 4 Januari 1997, Bapak dipanggil Tuhan Yesus untuk berpulang karena penyakit jantung, yang sudah lama menyerang Bapak.  Kepergian Bapak cukup mengagetkan kami sekeluarga, karena mendadak, tanpa ada tanda-tanda.  Bapak dikubur tanggal 5 Januari 1997, hari itu juga adek saya, Cicik, berulang tahun.  Karena dia masih kelas 1 SD, dia belum terlalu mengerti. Ibuku sangat tegar menghadapi semua ini.  Di rumah sekarang tinggal 4 wanita kuat, Ibu, Mbak Sita, Nana dan Cicik.  

Ibu menjalanin hidup tanpa Bapak dengan tegar.  Ibu bekerja siang malam, membuka usaha katering, dan menjahit buat mencari tambahan uang.  Saat itu, Mbak Sita masih kelas 2 SMP, Nana kelas 3 SD, dan Cicik kelas 1 SD.  Demi menyekolahkan kami sampai lulus dan bekerja, ibu bekerja keras.  Pagi jam 5 pagi, Ibu sudah bangun buat memasak buat sarapan kami, kemudian jam 6.30, Ibu ke kantor.  Ibu bekerja sebagai guru matematika di SMP N 2 Mranggen.  Pulang sekolah, sekitar jam 1 siang, sampai rumah, ibu istirahat sebentar dan makan siang.  Kemudian, langsung lanjut menjahit, dan sore harinya memberi les dirumah, buat anak-anak SMP.  Sekitar jam 7 mlm, ibu selesai nge-les-in, langsung lanjut lagi menjahit. Sehari-hari begitu terus Ibuku, anak-anaknya membantu Ibu menjahit malam harinya.  Membersihkan jahitan, nge-sum, pasang benik.  Jam 12 malam, Ibu baru selesai menjahit, dan istirahat tidur.  

Ibu melatih kami untuk mandiri, jangan sampai tergantung dengan orang lain, selama kita masih bisa melakukan sendiri. 

Kami selalu ingat kata-kata Ibu.  Pernah suatu ketika, genteng rumah geser, jadi ketika hujan angin, rumah kami bocor.  Kami pun bahu-membahu membetulkan genteng itu ber-4.  Yang naik ke atas Mbak Sita dan Nana, Ibu dan Cicik memjaga kursi agar tidak goyang.  Kami benar-benar menjadi wonder women dan bisa melakukan apa saja sendiri sebatas kemampuan kita sebagai seorang wanita.  Ibu tidak menikah lagi, Ibu mencurahkan segala waktunya dengan anak-anak, dan mencari nafkah untuk menyekolahkan kami.

Tuhan mengirim 1 malaikat kepada keluarga kami.  Dia adalah guru baru, guru olahraga di sekolah Ibu, yang sekarang sudah seperti keluarga kami sendiri.  Kami memanggilnya Om Imam.  Pertama kali Ibu kenal Om Iman, ketika Ibu membantu Om Imam untuk beristirahat di rumah, menunggu sore hari untuk mengajar ekskul di sekolah.  Karena rumah Om Imam cukup jauh, untuk bolak-balik.  Saat pertama di bawa ke rumah pertama kali, kami, Mbak Sita, Nana dan Cicik,  tidak suka dengan Om Imam, kami mengira, dia adalah pacar Ibu.  Ternyata waktu yang menjawab, dia bukan lah pacar Ibu, bahkan yang menikahkan Om Imam dan istrinya, Mbak Sofi adalah Ibu.  Om Imam sudah lama tinggal dirumah, artinya bukan nginep, tetapi berangkat pagi ke kantor, pulang siang, dan setelah sore mengajar ekskul, dia pulang ke rumah dia di Gunung Pati.  Om Imam sudah seperti keluarga kami sendiri, dan kami sekeluarga juga sudah dekat dengan semua keluarga dia di Gunung Pati.  Meskipun Om Imam berbeda keyakinan dengan kita, tapi kami saling menghargai.  Terima kasih juga untuk Om Imam, yang selalu sabar dan membantu semua pekerjaan lelaki di rumah kami.

Waktu berlalu, Mbak Sita lulus SMA, masuk sebuah Akademi Keperawatan di RS.ST. Elizabeth Semarang, dan sekarang dia menjadi seorang perawat di sebuah rumah sakit Solo. Mbak Sita telah menikah dan mempunyai 1 orang anak, keponakan kami, Natan.  Nana lulus SMA, kuliah di IT Telkom Bandung, dan sekarang bekerja di Nexian Jakarta.  Cicik lulus SMA, dan sekarang masih kuliah di IT Telkom Bandung juga.  Sekarang ibu tinggal dirumah Semarang sendirian, Mbak Sita tinggal di Solo bersama suami, Nana di Jakarta dan Cicik di Bandung.  Ibuku selalu berpesan, meskipun sejauh apapun kamu berada, selalu ingat keluarga mu di kota kelahiranmu.  Liburan lebaran dan Natal adalah saat kami berkumpul, senang sekali. Pasti Bapak bahagia melihat kami sekarang, sukses dan tidak lupa Ibu, selalu menyempatkan pulang.
 
Kami semua sangat berterima kasih kepada Ibu kami, yang selalu menyayangi, senantiasa menjaga kami dan menyekolahkan kami sampai sesukses sekarang.  Puji Tuhan, semenjak Ibu ditinggal Bapak, rejeki terus mengalir dan Ibu selalu diberi kesehatan sampai hari ini.  Mbak Sita, Nana dan Cicik akan selalu sayang sama Ibu selamanya.   Terima kasih Ibu, atas kasih sanyang , cinta kasih dan pengertian mu sepanjang hidup kami.

Love U Momeyyyyy!! ^^


Selasa, 05 April 2011

My Side Job

Sebuah pekerjaan pasti ada suka dan dukanya, itu hal yang sangat wajar.  Kurang lebih 1 tahun saya membangun sebuah usaha kecil bergerak dibidang hand made shoes.  Dari awal agustus 2009 sampai hari ini saya menjalani usaha itu.  Awal saya menbangun usaha ini dari ajakan seorang sahabat saya yang saat itu ingin mencari uang saku tambahan.  Saya di ajak menemui seorang produsen sepatu, sebut saja namanya Mas Toni.  Selama mendengarkan teman saya berdiskusi tentang model dan deal harga untuk masing-masing sepatu, saya mulai tertarik untuk mengikutinya.  Sebelum menjalankan niat saya, saya meminta  persetujuan kepada sahabat saya, Sheila, yang sudah menjalankan usaha ini, karena saya juga akan memakai jasa Mas Toni.  Dengan persetujuan teman saya, saya mulai memulai usaha ini.  Saya mengambil usaha yang tidak menggunakan modal, karena saya tidak mempunyai modal, maklum masih kuliah. Pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan berbagai macam model sepatu dari heels, flats, booths dan angkle booths.  Kemudian berdiskusi dengan Mas Toni, untuk kesepakatan model yang dapat dia bikin.  Untuk memasarkannya, saya menggunakan social network Facebook untuk memulai usaha saya. Nama yang sya pilih untuk usaha sepatu saya adalah Eightteen Shop (18's shop).  Kenapa saya ambil angka 18?karena saya cukup hoki dengan angka itu, dengan harapan saya juga hoki di usaha ini.   Respon publikasi pertama cukup bagus, banyak yang komentar di FB, tanya-tanya via sms sampai via telepon.  Order pertama aku dari Palembang, dia memesan sebuah sepatu booths  yang saat itu sedang populer.  Dia sangat puas dengan hasilnya.  Kebetulan model yang dia pilih, di toko milik  Mas Toni di BTC (Bandung Trade Center) sudah ada stock lengkap, jadi bisa langsung kirim tidak perlu repot menunggu 3 minggu lama pembuatan sepatu.  Mulai sejak itu, banyak orderan dari Aceh, Palembang, Lampung, Pontianak, Semarang, Yogjakarta, Bali sampai Makasar. Sukanya dari usaha ini, uang saku saya ada tambahan.  Saya bisa membagi rejeki kepada ibu, kakak, dan adik saya berupa tas, sepatu serta baju.  Dukanya, terkadang barang yang diinginkan costumer  tidak sesuai dengan keinginan, serta lama pembuatan dari pihak Mas Toni.  Selama 1 tahun saya menjalani bidang ini, ada 4 kali kejadian yang cukup mengecewakan bagi costumer saya. Salah satunya ketika seorang costumer memesan sebuah sepatu buat sebuah acara special.  Dia segaja memesan jauh-jauh hari, namun karena berbagai alasan dari Mas Toni, akhinya lama pembuatan sepatu sangat lama.  Sampai hari H sudah lewat barang baru dikirim, alhasil, costumer tidak terima, dan dikembalikan barang yang sudah dikirim.  Ada pula yang modelnya sangat jauh dengan gambar asli.  Cara menanggulangi semua keluhan costumer  yang paling ampuh, adalah menjelaskan secara detail kenapa sampai bisa terjadi dengan sabar, serta diskon besar-besaran untuk sepatu itu.     Sekarang saya sudah bekerja, dan tinggal di Jakarta,  saya mencoba menjalankan usaha saya dengan 2 minggu sekali ke Bandung.  Ternyata pasar masih ramai, masih banyak costumer yang memesan sepatu saya, meskipun tidak seramai yang dulu, karena konsentrasi saya bukan di usaha itu, namun di pekerjaan saya yang sekarang.  Cukup sulit menjalankan dua-duanya bersamaan, penyebab utama, usaha sepatu saya berjalan tidak satu kota dengan tempat tinggal sekarang. Saat ini saya mendapat order sepatu dengan ukuran special ukuran mini dari New Zealand (ekspor sepatu!!amin ^^), yang sedang dalam proses pembuatan.  Itulah salah satu keunggulan handmade , kita bisa membuat sebuah sepatu dengan ukuran yang tidak ada dipasaran.   Cita-cita saya, ingin mempunyai sebuah butik sendiri dengan model sepatu design saya sendiri serta saya mempunyai pegawai sendiri.  Impian itu masih jauh disana menanti saya, back to reallity    sekarang saya mencoba mempertahankan usaha ini supaya tetap berjalan dengan tetap bekerja di Jakarta.  Wish me luck Girls!! I love Shoes!! ^^

Rabu, 30 Maret 2011

Behind The Scene

HAPPY BIRTHDAY KRESNAKUU -- 29 MARET 2011-- 25TH

Kemaren adalah hari ulang tahun dari tunangan aku tersayang, sebenernya sudah lama (awal bulan Maret tepatnya ), saya pikirkan untuk memberi surprise party untuk dia, namun banyak kendala yang menghadang atau bisa disebut latar belakang semua rencana buat merayakan ulang tahun dia.  Saat itu kondisi kami masih saling berjauhan, Jakarta-Pekan Baru, rencana awalnya saya akan mengirim kado ulang tahun melalui JNE kilat ke Pekan Baru, ke dua tempat, kantor dan mess dia.  Rencana itu berubah lagi ketika sebuah kabar gembira datang, dia dipindahkan ke Jakarta mulai tanggal 28 Maret 2011.  Kebetulan sekali di saat hari-hari menjelang ulang tahun dia, kerjaan di kantor banyak sekali, sampai tidak terpikirkan bahwa ulang tahun dia beberapa hari lagi.  Sabtu, 26 Maret 2011, saya pergi ke Bandung, karena ada acara wisudaan, tanpa dia.  Saat itu, posisi dia sudah di Jakarta, buat persiapan kosan, dan keperluan kantor di hari Senin.  Di Bandung, saya cukup banyak kegiatan, dan hampir saja lupa ingin membelikan kado buat dia.  Minggu siang, tepatnya 4 jam sebelum keberangkatan saya ke Jakarta, saya baru sempat keluar membeli kado buat dia.  Ketika saya chek  ATM saya. DUAAARR!!!gaji saya belum masuk.  Hal yang benar-benar membuat rencana saya untuk membelikan kado.  Dengan sisa-sisa uang yang masih ada di ATM, saya membelikan 2 pasang celana pendek, yang sangat dia inginkan.  Dan saya sangat miris melihat sisa uang di ATM saya.  Sampai hari senin,28 Maret 2011, gaji saya belum turun (begini nih nasib anak kosan yang merantau), padahal saya ingin membelikan kue buat surprise ulang tahun dia.  Puji Tuhan, costumer sepatu saya hari itu juga, transfer sejumlah uang untuk membayar barang yang sudah dibeli.  Memang rejeki buat dia.  Selasa, 29 Maret 2011, adalah hari yang ditunggu-tunggu, dia berulang tahun.  Malam menjelang dia berulang tahun, saya suruh dia tidur cepat, karena besok dia harus berangkat pagi-pagi ke kantor, supaya tidak telat, dengan HP yang di setting load.  Saya pun juga tidur,namun pasang alarm pukul  23.59 untuk mengucapkan selamat kepada dia via telepon. Pukul 00.01 saya langsung telepon dia, untuk mengucapkan selamat, dengan masih mengantuk dia menjawab telepon saya.  Dia terkejut dan senang.  Dia mengira saya tidak tidur, menunggu pukul 00.00 demi mengucapkan selamat kepadanya.  (haha..berhasil!!..First Mission is complete).   Pagi-pagi pukul 6.00, saya sudah ke kosan dia, untuk membawa sarapan dan mengantar dia kerja.  Saya berlagak biasa saja, tidak ada yang special di hari itu.  Pukul 06.30, dia berangkat kerja, dan saya pun pulang ke kosan. dan langsung keluar lagi untuk membeli kertas kado.  Sebelum berangkat kerja, kado baru saja saya bungkus.  Pukul 11.30, saya bersama mbak Trivani, langsung pergi ke Central Park untuk membelikan kue ulang tahun dengan uang dari hasil transfer costumer.  Sampai Central Park, kita kebingungan, karena semua kue ulang tahun harus disimpan di kulkas, sedangkan saya tidak tahu apakah kantor ada kulkas, secara saya masih pegawai baru.  Kalau sore, kita baru beli, sepertinya tidak akan sempat, karena kerjaan banyak datang sore hari.  Akhirnya kami memutuskan membeli sebuah kue rasa Tiramishu dan kami berharap kantor ada kulkas.  Sampai di kantor, saya bertemu seorang OB, dan langsung bertanya, apakah kantor ini punya kulkas?dan ternyata ada, tapi di lantai 1, sedangkan saya di lantai 4.  Dengan keringat yang banyak dan masih capek karena jalan jauh, saya pun langsung turun untuk menyimpan kue ulang tahun itu.  Rencananya, saya bakal pulang lembur, dan memberi surprise tiba-tiba ke kosan dia, dengan membawa kue ulang tahun tadi.  Namun, rencananya berubah, karena dia ternyata lebih lembur daripada saya.  Akhirnya saya pulang ke kosan dulu dengan membawa kue itu.  Dijalan saya berpikir, bagaimana surprise buat dia? .  Sampai di kosan, kue saya simpan, di kulkas ibu kosan, dan saya punya sebuah ide buat surprise ulang tahun buat dia.  Saya telepon dia, untuk menjemput saya sebelum pulang ke kosan dia nanti.  Pukul 19.45, dia sampai ke kosan saya, dan saya suruh tunggu di teras. Dan..ENG ING ENGG..SURPRISEEEEE!!!..saya bawa kue ulang tahun dengan 6 lilin yang menyala,sambil bernyanyi 'Happy Birthday' untuk dia.  Dia kaget, dan tersenyum bahagia.  (itulah cowok, kurang ekspresif) . Dia tiup lilin, dan mulai memotong kue.  Buat mbak Fonty, ibu dan bapak kosan. Dia bilang, dia tidak pernah mendapat kue ulang tahun, ketika mendengar itu, saya senang bisa memberikan kue di hari ulang tahun dia.  (meskipun banyak perjuangan). Kemudian kami jalan membeli makan malam, dan makan di kosan dia.  Ketika sedang mengobrol, saya memberikan kado buat dia, dia terkejut, dan ga menyangka, saya begitu bersemangat menyiapkan surprise buat dia. Ketika kado dia buka, dia sangat senang, dia mendapatkan celana pendek yang dia inginkan, dan untungnya ukurannya pas dengan dia, padahal saya hanya mengira ukuran dia.   Done!!!..Rencana saya berhasil, dan dia sangat senang, dia peluk saya dengan hangat, dan mengucapkan banyak terimakasih.  Terima kasih Tuhan, di hari ulang tahun dia, dia mendapatkan surprise dan hari yang menyenangkan, meskipun hanya surprise kecil, semoga berkesan buatnya.  Love u maskuuuuu. Makin dewasa, makin bijaksana, makin sayang, dan makin nambah yaah semuanya yang baik-baik.  
Tuhan memberkati kita.  :)

Jumat, 25 Maret 2011

lasting love forever

Dia adalah cinta terakhirku. Lelaki ini bernama Andreas Krishna Reqka Pradana, lelaki biasa dengan pembawaan sedikit pendiam, namun mempunyai banyak kejutan di dalam hidupnya. Meskipun bukan yang pertama, namun dia yang terbaik dan terindah dalam hidupku.  Kita sudah kenal sejak 2006, dia adalah senior di KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik).  Kami berkenalan, biasa saja, tidak ada yang berkesan, hanya sebatas tahu nama dan kenal wajah.  Sejalannya waktu, dia dengan pasangannya, saya pun dengan pasangan saya.  Kira-kira bulan April 2010, kita dengan status baru masing-masing, mulai berkomunikasi via chatting, karena dia sedang bekerja di Pekan Baru.  Entah bagaimana asalnya, tiba-tiba kami menjadi sering chatting.  Saat itu saya sedang dekat dengan seorang cowok dan dia pun adalah teman sharing saya (baca : teman curhat).  Setiap hari, setiap saat, saya selalu bercerita kepada dia, tentang kedekatan saya dengan cowok itu, dia dengan sabar selalu mendengarkan dan memberi saran-saran kepada saya.  Kedekatan kita terus berjalan, meskipun hubungan kedekatan saya dengan cowok itu berakhir, dikarenakan suatu hal.  Sejak saat itu, kedekatan kita semakin intens.  Komunikasi tidak hanya via chatting tetapi juga via telepon.  Awal bulan Juni 2010, ada salah satu seorang teman kami menikah, dan dia pun harus datang, untuk datang ke acara itu.  Acara itu di Surabaya, namun dari Jakarta, dia menyempatkan berkunjung di Bandung, tepatnya menemui saya.  Satu hal yang saya rasakan ketika pertama kali bertemu dengannya panik,takut, dan senang tentunya.  Saya tidak tau apa yang dia rasakan apakah sama dengan yang saya rasakan.  Di hari jumat (kalau tidak salah), kami bertemu di sebuah kontrakan teman kami.  Di situ kami bertemu untuk pertama kalinya, selama 2 bulan kami hanya berhubungan via chatting.  Dia memberikan sebuah surprise kecil kepada saya, dia datang ke kosan dan membawakan 1 lusin kue Jco.  Saking kaget, saya malah cuek dan diam saja padanya.  Jantung saya, berdegub kencang.  Setelah pertemuan itu, kita bertemu lagi saat ada kumpul-kumpul anak KMK untuk syukuran di kontrakan teman kami.  Tepatnya 23 Juni 2010, entah bagaimana ceritanya, kami berdua, memutuskan untuk jalan bersama.  Jujur, saya tidak tahu, kapan awal saya mulai sayang kepadanya, hanya satu hal yang saya rasakan, saya sangat nyaman bersama dengan dia.  Kami memutuskan berjalan bersama dengan kondisi, saya di Bandung dan dia di Pekan Baru. 1 minggu kemudian, kita baru ketemu di Bandung.  Dan kami pun menjalani LDR (Long Distance Relitionshi).  Tanggal 28 Desember 2010, adalah hari yang paling indah buat saya, dan pastinya buat dia juga, karena hari itu, adalah hari pertunangan kami.  Hubungan kami lebih dikuatkan dengan sebuah misa pertunangan yang dipimpin oleh seorang Romo. Selama kurang lebih 9 bulan, kami menjalani hubungan ini, dan rasa sayang kami pun makin dan makin bertambah.  Banyak hal yang membuat hubungan kita menjadi dinamis.  Banyak cerita, pengalaman, dan hal-hal baru yang kita jalanin bersama, meskipun jarak beda pulau di antara kami.    Doa kami, adalah tinggal di satu kota yang sama, karena dari awal, hubungan kami selalu terpisahkan oleh jarak.  Tuhan mengabulkan doa kami.  Kami terheran, dan sangat bersyukur.  Tiba-tiba, dia dipindahkan di kota Jakarta. Itu adalah impian kami selama ini. Semoga ini adalah awal yang lebih baik lagi, untuk kedepannya menjalani hubungan ini.  Terima kasih Tuhan, bersamanya saya menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini.

Senin, 21 Maret 2011

3 days 2 night

Long Distance Relationship ato kita biasa sebut LDR adalah sekarang yang kita berdua jalani.  Jakarta - Pekanbaru adalah jarak yang memisahkan kita.  Sebulan sekali pasti sudah menjadi kebiasaan kita berdua untuk bertemu (ato lebih tepatnya memang jatah kita bertemu). Dengan bertemu itu kita melepas rindu, selain setiap hari kita berkomunikasi via telepon dan chatting.  3 hari 2 malam adalah waktu yang selalu kita habiskan.  Pulang kantor pukul 17.30, beli makanan buat bekal dia, naek busway dari Halte S.Parman Central Park- Grogol-Harmoni-Gambir.  Dari stasiun Gambir, naek DAMRI langsung ke bandara.  Sekitar pukul 19.45 sampai di bandara Soekarno-Hatta di terminal C.  Menunggu sebentar sampai ada pengumuman bahwa, pesawat dari Pekanbaru telah landing.  Biasanya sekitar pukul 20.15, dia keluar dari pintu otomatis, tersenyum manis,melihat ada yang datang untuk menjemput dia.  Saya pun membalas, dengan senyuman yang paling manis kepadanya.  Kangen, rindu , Miss him,  itulah kata-kata yang ingin saya katakan padanya.  Dia jalan menghampiri saya, saya mencium tangan dia, kemudian cium pipi kanan dan kiri.  Dari bandara, kita langsung menuju Bandung. Biasa kita menggunakan travel.  Kita menuju ke rumah teman kami di daerah Dago.  Di sana, kita menghabiskan liburan.  Biasanya cuma mengobrol di rumah, atau jalan-jalan ke Mall.  Senini pagi, atau tepatnya senin subuh, kita berdua langsung menuju ke bandara.  Disanalah kita berpisah.  Bertemu dan berpisah di tempat yang sama.  Sampai di bandara, saya menemani dia sebentar, kemudian dia mencarikan transportasi buat saya pulang ke kosan, biasanya DAMRI atau Taxi. Saya pulang, dan dia pun menunggu untuk chek in masuk ke pesawat. Hari ini, menurut saya adalah hari yang paling bikin kangen dan rinduu padanya.  Rasanya cepat sekali, waktu berlalu, tapi rasanya masih kurang bersama dia. :( . Tapi itulah yang harus terjadi. Dia harus bekerja dan saya pun juga harus bekerja, demi impian kita yang indah di masa depan.  Only and always 3 days 2 night, we spent our holiday together in a month, although it was very short time, but it makes happy and memorable for us.  Thanks God  for all of this, hopefully we will meet in right time and right place next month. Love u Maskres! :*