Yup, hari ini adalah dua hari terakhir sebelum bulan Mei ini berakhir. Banyak sekali pelajaran hidup buat saya di bulan Mei ini. Post kali ini bukan curhat (curahan hati), untuk sharing pengalaman saja.
Berawal ketika Ibu menghubungi saya, untuk meminjam tabungan saya, guna keperluan dirumah. Berhubung saya masih 3 bulan bekerja, saya baru menabung sedikit dari penghasilan saya. Namun saya tidak ingin mengecewakan Ibu saya, saya akan tetap membantu keluarga saya. Dengan optimis, saya memberikan 75% penghasilan saya bulan April plus tabungan saya ke Ibu. Saya merasa yakin masih dapat 'hidup' satu bulan ke depan, dengan uang yang ada ditangan saya 25% dari penghasilan saya. Serta karena saya yakin, uang saya yang dipinjam adik guna pembayaran sebuah pelatihan akan dikembalikan pada bulan Mei ini dari uang beasiswa. Saya harus membayar kosan, saya harus makan, saya harus membeli pulsa dan saya masih harus membeli keperluan wanita. Dan semua prediksi saya untuk satu bulan ke depan salah besar. Uang beasiswa adik tidak turun sampai bulan Mei, saya harus membayar kosan dan saya juga harus makan. Uang saya abis di tengah bulan Mei, dan kesalahan terbesar saya, saya tidak mendengarkan Mas Krisna untuk tidak shopping, dan ini lah salah satu sifat buruk saya,selalu shopping setiap bulan. Di akhir bulan saya benar-benar tidak mempunyai uang, uang kosan pun dipinjemin Mas Krisna. Dan gaji yang saya andalkan untuk turun tgl 27 Mei pun tidak kunjung turun, sampai menyebabkan saya batal pulang ke Bandung, harus menunggu 2 hari lagi. Sabtu-minggu untuk pertama kali, saya menangis ketika makan, nasi+gorengan+krupuk, hari berikutnya nasi+indomie. Yah, itulah hidup sebagai perantau di ibu kota. Mungkin bagi sebagian orang masih bisa meminta orang tua dan keluarganya mampu, tapi saya mau mandiri dan akan tetap bertahan. Banyak pelajaran yang saya pahami dari semuanya, untuk lebih berhemat, terbuka dengan keluarga masalah keuangan dan lebih menghargai uang.
Cukup 2 hari yang lalu saya menangis, sekarang saya mau bangkit dan tetap menjalani yang terbaik, "abis gelap terbit lah terang" .
Tetap bersyukur masih diberi kesehatan dan masih bisa makan, masih banyak orang diluar sana lebih menderita dari saya. Terima Kasih Tuhan Yesus Kristus, tetap percaya dengan jalan-Mu yang terbaik untuk ku.